Pemahaman sains meminimalisasi ‘trial and error’.
Lapisan glasir yang menempel pada benda keramik adalah sebuah kolaborasi antara seni, sains, dan teknologi yang kompleks. Dalam proses pengolahan, penerapan, dan pelelehan glasir terlibat bidang-bidang seni, geologi, fisika, kimia dan bidang lain yang tak kalah pentingnya yaitu lingkungan. Glasir yang terbuat dari mineral-mineral tanah merupakan mineral tambang secara geologis, dan mempunyai rumus kimia yang amat sangat kompleks. Di tahun 1990-an terjadi booming benda keramik hias yang mengkilat cerah dan sangat menarik. Para pengrajin menggunakan glasir timbal berwarna merah (lead meni) sebagai bahan utama glasir keramik. Bahkan mereka banyak yang mengglasir produk keramik itu tanpa masker dan sarung tangan. Lebih ironis lagi apabila mereka tidak tahu bahwa glasir itu adalah timbal yang berbahaya.
Ketidakpahaman kita akan sains di kriya harus segera diputus agar generasi mendatang mempunyai pemahaman yang utuh dalam lingkup kerja mereka pada sektor kriya. Pemahaman utuh ini akan menyelamatkan kita dari potensi kesalahan-kesalahan dimasa mendatang yang lazim dilakukan saat ini. Pengaruh yang sangat nyata adalah meminimalisasi ‘trial and error’ disegala hal. Sebuah contoh adalah pada perancangan resep glasir keramik. Tanpa kita mengetahui ilmu kimia keramik maka kita hanya akan melakukan ‘trial and error’. Bahan-bahan baku glasir akan dicampur secara acak dan coba-coba untuk menghasilkan glasir baru. Kalau kita takut melakukan coba-coba pencampuran bahan glasir maka database glasir kita tidak akan bertambah dan inovasi/modifikasi tidak akan terjadi.
Pemahaman sederhana sains pada kriya akan membantu mengarahkan kita pada tujuan yang lebih tepat dan efisien. Apabila kita belajar kimia keramik dan fisika keramik maka kita akan mempunyai panduan yang jelas terhadap salah satu contoh diatas. Desain terhadap glasir baru lebih terarah, modifikasi terhadap glasir lama mempunyai alasan ilmiah yang kuat. Dan metode trial and error hanya akan sedikit kita lakukan. Walaupun belum tentu berhasil 100%, tetapi arah pengembangan yang dilakukan akan menuju target yang dituju.
Pengaruh pemahaman sains pada kriya yang lain adalah meminimalisasi potensi bahaya pada tubuh dan lingkungan. Banyak diantara kita mengabaikan potensi-potensi bahaya yang akan terjadi pada tubuh dan lingkungan. Kita sering melupakan masker dan membuang bahan sisa secara sembarangan. Padahal sebagian bahan-bahan yang digunakan pada industri kriya berbahaya bagi tubuh dan lingkungan. Pemahaman akan sifat-sifat bahan akan membuat kita lebih waspada dan lingkungan di sekitar kita juga terhindar dari kerusakan.
Rangkuman.
Ada hal-hal positif yang dapat kita peroleh apabila kita memahami secara sederhana aspek-aspek sains pada kriya. Hal-hal positif itu antara lain: (1) kita akan sadar bahwa ada keterkaitan yang erat antara sains dan kriya; (2) proses desain produk yang dilakukan akan lebih tepat dan efisien apabila kita memahami secara sederhana aspek sains pada kriya; (3) potensi-potensi bahaya akan dapat diminimalisasi dengan meningkatnya pemahaman sains utamanya berkaitan dengan sifat-sifat bahan dan prosedur proses yang benar; dan (4) banyak keuntungan-keuntungan lain apabila kita sedikit belajar aspek sains pada kriya.
Sumber bacaan:
1. d.wikipedia.org/wiki/Kriya
2. id.wikipedia.org/wiki/Ilmu
3. Prof. Dr. C.A. van Peursen: Filsafat Sebagai Seni Untuk Bertanya. Dikutip dari buku B. Arief Sidharta. Apakah Filsafat dan Filsafat Ilmu Itu?, Pustaka Sutra, Bandung 2008. Hal 7-11. Dikutip dari Wikipedia Indonesia.
4. Nelson, G.C., (1984) Ceramics: A Potter Handbook, CBS College Publishing, New York.
Sumber gambar:
1. Koleksi Studio Keramik PPPPTK Seni dan Budaya
2. http://czechabsinthe.files.wordpress.com/2007/04/molecule.jpg
http://www.gustinceramics.com/tile/samples/img/thumb/complete_samples.jpg
[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Koran Studio Keramik | Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)
[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________
Sunday, June 9, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment