Oleh: Rohmat Sulistya
---artikel dimuat dalam majalah artista edisi tahun 2011---
Kita
tentu sering menggunakan piring atau mug untuk makan dan minum sehari-hari.
Sebagian piring-piring yang kita gunakan terbuat dari keramik. Keramik
mengandung beberapa terminologi penting yang keduanya saling berkaitan erat
tetapi terkadang diabaikan. Para pegiat sains dan teknologi akan selalu
mengaitkan keramik dengan isolator, superkonduktor, Na2Rb0.5Cs0.5C60
, (BEDO-TTF)2ReO4H2O, dan bahan-bahan
dengan rumus kimia yang superpanjang lainnya. Sedangkan para
pegiat seni akan selalu berpikir tentang tanah liat apabila mendengar kata
keramik. Ada juga kalangan industri yang mengaitkan keramik dengan ubin dan barang-barang saniter.
Dari sini dapat kita lihat bahwa banyak aspek-aspek menarik yang terkait dengan
keramik: sains, teknologi, dan seni. Hal yang sama juga terjadi pada
jenis-jenis seni kriya yang lain. Bahkan ada beberapa buku yang secara khusus
membahas aspek-aspek sains dalam seni tradisi. Istilah kriya tidak akan lepas dari seni. Kriya
merupakan kegiatan seni yang menitikberatkan
kepada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering
ditemukan di lingkungan menjadi benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai,
tetapi juga bernilai estetis (Wikipedia Indonesia). Jadi jika
dikembalikan kepada definisinya maka kegiatan kriya akan menghasilkan suatu
produk yang bernilai pakai dan bernilai seni. Kriya banyak menggunakan
dimensi-dimensi seni murni tetapi tetap tidak terlalu berkonsentrasi pada
pemenuhan kepuasan emosi seperti lazimnya yang terjadi pada seni murni.
Jenis-jenis kriya sering diklasifikasikan berdasarkan bahan baku atau media
untuk mewujudkan produk/karya. Sehingga sering kita mendengar istilah kriya
kayu, kriya tekstil, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya bambu, dan
lain-lain. Tetapi ada juga kalangan yang tidak mau membedakan media yang
digunakan untuk mewujudkan karya, karena terkadang media yang digunakan adalah
campuran dari media-media yang tersedia.
Sedangkan sains (ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.. Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu (Wikipedia
Indonesia). [bersambung]
[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Koran Studio Keramik | Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)
[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________
Tuesday, June 4, 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment