Di dalam bahan-bahan keramik, unsur-unsur/senyawa-senyawa yang terkandung didalamnya bukanlah unsur/senyawa kimia murni. Sebagian besar bahan keramik adalah suatu senyawa kompleks. Sebagai contoh kaolinit yang mempunyai rumus molekul Al2SiO5(OH4); dolomit mempunyai rumus molekul CaMg(CO3)2 . Dapat diamati bahwa rumus-rumus tersebut rumit dan sukar dihafal. Untuk mengatasi hal tersebut Herman Seger memperkenalkan suatu penulisan rumus molekul yang dikenal dengan rumus empiris. Karena yang pertama memperkenalkan adalah Herman Seger maka rumus tersebut lebih dikenal dengan rumus seger.
Rumus ini didasarkan pada senyawa-senyawa yang ‘paling umum ada’, misalnya Na2O, B2O3, H2O, A2O3, SiO2, CaO, MgO, CO2
Contoh:
Kaolin memiliki rumus kimia Al2SiO5(OH4). Untuk mensistematiskan rumus ini maka disusunlah penulisannya menjadi rumus seger sebagai berikut: Al2O3.2SiO2.2H2O.
Kapur/kalsium karbonat memiliki rumus kimia CaCO3 . Rumus segernya adalah CaO.CO2.
Dengan demikian kita dapat dengan lebih mudah menghafal dan merumuskan bahan-bahan yang kita kehendaki asalkan kita mengerti unsur-unsur apa yang menjadi penyusun sebuah bahan. Misalnya untuk menuliskan rumus seger kaolin kita harus memahami unsur-unsur yang terlibat dalam kaolin yaitu Al, Si, dan air. Kemudian kita dapat 'mendekatkan' unsur-unasur tersebut dalam sebuah rumus seger, Kalaupun tidak tepat, itu wajar karena koefisien molekul harus kita pastikan lagi dari referensi yang lain.
No comments:
Post a Comment