Untuk mendapatkan produk keramik berglasir,
hal utama yang perlu disiapkan terlebih dahulu adalah keramik biskuit. Keramik
biskuit merupakan benda keramik yang telah mengalami pembakaran biskuit.
Pembakaran biskuit ini dilakukan pada suhu 700 – 900 C. Apabila dilakukan pada
suhu kurang dari 700 C kemungkinan benda masih sangat rapuh, dan sangat
beresiko untuk diglasir. Sedangkan pembakaran biskuit melebihi 900 C
mengakibatkan pori-pori benda menjadi terlalu kecil. Pori-pori benda harus
cukup untuk menyerap glasir agar menempel pada benda tersebut. Pori-pori yang
terlalu kecil (karena benda sudah terlalu padat/dense/compact) akan sangat
menyulitkan glasir untuk menempel pada benda tersebut.
Mengglasir dengan teknik semprot/spray |
Setelah benda tersedia, maka mulai
dilakukan pengglasiran. Pengglasiran dapat dilakukan dengan cara semprot,
tuang, atau celup. Untuk detai-detail yang kecil dapat dilakukan dengan kuas.
Ketebalan glasir harus diperhatikan
dengan baik, karena glasir yang terlalu tipis mapupun yang terlalu tebal
sama-sama menghasilkan prduk bakaran yang jelek. Berapa ketebalan glasir yang
baik? Dengan cara tradisional, ketebalan ini dapat dikira-kira saja. Biasanya
setelah glasir dilapiskan, dilakukan sedikit goresan untuk mengukur ketebalan
itu. Kalau diukur secara tepat mungkin sekitar 0,5 mm. Dalam proses yang lebih
modern, kekentalan glasir selalu diukur dan biasanya dinyatakan dalam satuan
poise atau centipoises.
Setelah semua dilakukan, tahap selanjutnya
adalah membakar keramik itu pada suhu yang sesuai. Untuk glasir suhu rendah,
pembakaran dilakukan pada suhu 1000 – 1150 C, sedangkan glasir suhu menengah,
pembakaran disekitar 1200-1250 C. Lama pembekaran tergantung pada kondisi
tungku, dan jenis tungku. Pada tungku yang masih baik, biasanya kecepatan
pembakaran dapat diatur cepat atau lambatnya dengan pengaturan modul program
(pada tungku listrik) atau dengan pengaturan gas pembakaran (pada tungku gas).
Tetapi untuk tungku yang sudah tidak terlalu efesien, waktu pembakran itu bias
sangat lama, bahkan lebih dari 12 jam.
Produk keramik didalam tungku |
Penentuan kondisi matang berdasarkan waktu
pembakaran, tidak terlalu tepat karena penempatan dan kuatitas benda yang
dibakar juga menentukan lamanya pembakaran. Pada pencapaian suhu yang sama,
tidak mesti membutuhkan waktu yang sama. Maka dari itu ada penentuan yang lebih
tepat yaitu dengan alat indicator suhu dan pirometrik cone. Alat indicator suhu
terdiri dari dua rangkaian yaitu termokopel dan pyrometer. Termokopel adalah
alat yang dikenakan panas dan bersentuhan langsung dengan api, sedangkan
pyrometer adalah alat yang membaca sensor panas dari termokopel dan mengubahnya
menjadi skala angka.
Artikel yang menarik, apakah pembakaran pertama itu yang apabila langsung di finishing menjadi barang bernama Gerabah
ReplyDeleteTrimakasih
@sawang ijo : secara umum benar demikian, karena produk gerabah -dari tanah liat jenis earthenware- hanya mampu dibakar pada suhu rendah (800-1050 C). Sehingga setelah dibakar pertama langsung difinishing cat atau lainnya. Keramik gerabah jarang yang mampu diglasir dan dibakar lebih tinggi, walaupun pada beberapa tempat dapat juga sih dibuat keramik berglasir.
ReplyDelete