Realitas Prakerin

Akhir tahun dan awal tahun 2012 ini, studio keramik menerima siswa prakerin yang dapat dibilang cukup banyak: 18 anak. Mereka berasal dari beberapa sekolah yang tersebar di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Ada kecenderungan sekolah-sekolah dibeberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan memagangkan siswanya di Jawa. Beberapa alasan yang sering muncul adalah lengakapnya fasilitas lokasi prakerin di Jawa,sementara di wilayah luar Jawa katanya tidak terlalu lengkap.
Ada nilai positif dan negatif jika melihat fenomena ini. Di sisi siswa dan sekolah, mereka tentu menerima hal positif yang cukup besar. Mereka mendapatkan pengalaman belajar dan bekerja di lokasi yang cukup lengkap. Mereka juga berkesempatan memahami kompetensi mendalam sekaligus belajar beradaptasi di ranah budaya yang pasti berbeda dengan daerah asal.
Tetapi disisi lain, kita juga bertanya bagaimana kondisi-kondisi tempat prakerin di wilayah mereka sendiri. Informasi yang kadang kita dapatkan adalah lokasi-lokasi prakerin di daerah tidak semuanya merupakan industri besar. Terkadang industri/perajin kecil yang masih terus bertahan. Untuk hal ini, kita sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada industri-industri kecil yang peduli pada sektor pendidikan. Industri yang tetap menyediakan ruang belajar bagi siswa-siwa SMK harapan bangsa kelak.
Untuk mendapat lokasi prakerin yang cukup ideal memang sulit. Lokasi dimana siswa dapat menambah ilmunya, sesuatu yang tidak dipelajari disekolah. Kadang lokasi industri tidak cukup syarat sebagai tempat prakerin, tetapi inilah realitas pendidikan; dimana semua pihak dituntut memanfaatkan yang ada.
Untuk disebut industri, studio keramik kuranglah layak. Tetapi berproduksi dalam rangka pembelajaran kita dapat lakukan dalam skala kecil. Oleh karena itu, kita tetap berkomitmen untuk terus menyediakan tempat belajar dan bekerja bagi adik-adik siswa SMK sesuai dengan kapasitas yang ada.