[studiokeramik Media] : StudioKeramik TV | StudioKeramik.org| Koran Studio Keramik | Studio Keramik Channel | Studio Keramik Publishing (Penerbitan Buku)

[Social Networks]: Facebook Fan Page| Follow on Twitter | +1 on Google+
_________________________________________________________

Tuesday, October 18, 2011

Pameran Karya Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Produktif 2011


Suasana sarasehan
Display Keramik
Bertempat di gedung pamer PPPPTK Seni dan Budaya, diadakan kegiatan ekspose/pameran karya hasil diklat produktif PTK tahun 2011 yang telah diselenggarakan sejak 18 Oktober 2011. Pameran ini bertujuan untuk memaparkan hasil pembelajaran selama diklat sebulan di PPPPTK Seni dan Budaya. Pameran selain diikuti peserta program studi Kriya Keramik juga diikuti oleh peserta dari Kriya Kayu, Tekstil, Seni Murni, dan Desain Komunikasi Visual.
Banner pameran

Peserta dari Kriya Keramik menampilkan hampir semua karyanya terutama adalah karya-karya yang disertai dengan portofolio karya. Selain memamerkan karya, peserta juga diwajibkan membuat katalog karya dan mempresentasikan hasil karyanya secara berkelompok dalam sebuah sarasehan.

Sunday, October 2, 2011

Membuat Bentuk Silinder Memang Tidak Mudah

Mengamati ketebalan bentuk silindris
Memasuki minggu ke-3 kegiatan diklat produktif kriya keramik para peserta belajar membuat keramik dengan teknik putar. Teknik putar adalah salah satu metode terpenting dalam membuat produk-produk keramik. Penguasaan keteknikan ini dinilai paling sulit, sehingga keteknikan ini sering dianggap sebagai keteknikan utama dalam kriya keramik.
Mengecek ketebalan benda dari hasil putaran

Peserta Diklat Produktif Belajar Teknik Putar
Untuk menguasai teknik membuat keramik dengan teknik putar, para peserta terlebih dahulu berlatih membuat bentuk silinder/silindris, yaitu suatu bentuk hollow dimana diameter keseluruhan benda seragam/sama. Bentuk ini merupakan bentuk paling dasar, tetapi sekaligus paling sulit dikuasai. Dikatakan bentuk paling dasar karena semua benda-benda keramik berbasis silinder dimulai dari bentuk dasar silinder misalnya mangkok, piring, guci, canister dll. Tetapi untuk mendaatkan bentuk silinder yang sempurna ini diperlukan pengusaan keteknikan yang tidak mudah.
Pada bentuk silinder kita harus mengontrol tekanan tangan sedemikian hingga bentuk benda tidak melebar keluar oleh gaya sentrifugal atau menyempit kedalam oleh gaya sentripetal dari putaran tanah liat. Membuat mangkok bahkan lebih mudah dari pada membuat bentuk silinder lurus, karena dalam membuat mangkok tekanan putaran tanah liat kita biarkan keluar; dan inilah kecenderungan penahanan tangan kita. Pengontrolan tangan kita akan secara refleks membuat mangkok daripada mempertahankan bentuk silinder.