Fluks mempunyai tingkat keaktifan yang berbeda-beda. Tingkat keaktifan fluks ini dijadikan dasar untuk memilih senyawa fluks yang sesuai dengan glasir yang akan dibuat. Jika akan membuat glasir bakaran rendah maka dipilihlah fluks-fluks yang aktif, sedang untuk glasir bakaran tinggi dipilih fluks yang tidak terlalu aktif. Tetapi harus diingat pemilihan fluks harus juga mempertimbangan keamanan glasir.
Maksudnya adalah kita tidak boleh memilih timbal (fluks ini paling aktif), sementara keramik yang kita buat akan difungsikan sebagai alat makan minum. Pasti akan membahayakan tubuh kita.
Berikut adalah deret tingkat keaktifan fluks (dari yang sangat aktif ke yang tidak aktif): PbO, Na2O, K2O, Li2O, SrO, BaO, ZnO, CaO, MgO.
Untuk glasir glasir bakaran tinggi kita dapat menggunakan CaO atau MgO.
Fluks yang biasa dipakai dapat berupa senyawaan murni (ZnO, CaO) atau mineral tanah yang kaya akan unsur fluks misalnya feldspar. Didalam fledspar terkandung Na2O dan K2O sehingga feldspar sangat populer dipakai sebagai fluks dalam glasir.
No comments:
Post a Comment