Apabila kita mengglasir benda keramik hanya dengan silica saja, maka disamping ada kesulitan melapiskan ke permukaan benda juga kita akan mencapai suhu matangnya pada 1700oC. Apabila kita tambahkan timbale maka suhu lebur glasir itu akan menurun dengan drastis. Itulah yang disebut efek fluks. Timbal merupakan jenis fluks yang sangat reaktif (walaupun pada saat ini tidak direkomendaikan untuk digunakan). Fluks akan membuat suatu system campuran baru. Campuran antara silica (1700 C) dan alumina (2000 C) merupakan system glasir yang meleleh pada suhu diatas 1300 C. Apabila ditambahakn dengan fluks maka suhu leburnya akan turun dan itu merupakan suhu yang baru pada system itu. Suhu lebur terendah yang dicapai oleh campuran system itu disebut titik eutectic.
Fluks ada yang berklasifikasi fluks bakaran rendah dan tinggi. Dua jenis fux yang umum digunakan pada glasir bakaran rendah yaitu: Lead oksida: lead carbonat, red lead, galena, litharge. Jenis yang lain adalah Campuran alkaline: borax, asam borat, colemanite, soda ash, lithium karbonat, sodium karbonat.
Sedangkan flux untuk glasir bakaran tinggi yaitu: kalsium karbonat (whiting), dolomite (mengandung kalsium dan magnesium), dan barium karbonat.
Berikut adalah urutan derajat keaktifan fluks:
Derajat Keaktifan flux | Sangat aktif | |
PbO | Timbal sangat aktif |
|
Na2O | Natrium/sodium | |
K2O | Potassium/kalium | |
Li2O | Litium | |
SrO | Strontium | |
BaO | Barium | |
ZnO | Seng | |
Cao | Kalsium | |
MgO | Magnesium | |
Tidak aktif |
gan, mau nanya gan, jenis fluks yang digunakan untuk campuran aluminium apa gan ?
ReplyDeletetolong ya gan..,.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete